
PAMEKASAN - Konvoi kelulusan siswa tingkat SMA sederajat di kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, diwarnai dengan aksi corat-coret baju seragam sekolah dan juga kebut-kebutan motor.
Pemandangan itu tampak di setiap ruas jalan di jantung kota Pamekasan. Kerumunan para peserta konvoi paling padat di depan
kantor Bupati dan DPRD Pamekasan. Konvoi dikawal oleh aparat kepolisian dari Satuan Lalu Lintas Polres Pamekasan. Sehingga, beberapa ruas jalan sempat terjadi kemacetan.
kantor Bupati dan DPRD Pamekasan. Konvoi dikawal oleh aparat kepolisian dari Satuan Lalu Lintas Polres Pamekasan. Sehingga, beberapa ruas jalan sempat terjadi kemacetan.
Dari ratusan peserta konvoi motor, ada beberapa siswa yang menggunakan motor dengan plat nomor merah. Motor yang digunakan para siswa jenis Honda Win, motor operasional Kepala Desa.
Bahkan, sebagian siswi peserta konvoi ada yang beraksi dengan menyobek rok dan baju seragamnya. Tidak hanya itu, mereka ada yang terang-terangan merokok di depan peserta konvoi lainnya.
Slamet Gustiantoko Kepala seksi Pembelajaran SMA/SMK dan MA Dinas Pendidikan Pamekasan mengatakan, siswa yang tidak lulus didominasi oleh sekolah swasta. "Mereka praktis akan mengikuti Ujian Nasional tahun depan, atau mereka ikut ujian nasional paket C," terang Slamet Gustiantoko.
Siswa Gresik Raih Nilai Terbaik Se-Jatim
GRESIK - Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, menempatkan tujuh siswanya masuk dalam jajaran lima terbaik nilai ujian nasional (UN) se-Jawa Timur. Keenam siswa itu terdiri atas siswa SMA Negeri 1 Babat dan satu dari SMA Negeri 1 Kedungpring untuk program IPA dan IPS.
Di Gresik, empat siswa meraih lima terbaik se-Jatim. Pada program Bahasa ada dua siswa dengan nilai terbaik. Sabanta Azmi Bil Firdausi meraih peringkat pertama dengan nilai Bahasa Indonesia 9,20, Bahasa Inggris (10,00), Matematika (9,50), Sastra (8,00), Anthropologi (7,80), dan Bahasa Asing Jepang (9,80).
Sementara itu, Alfi Rahmadina Sefrianti menempati urutan kelima. Pada program IPA, Mustikasari dari SMA Negeri 1 Sangkapura berada di peringkat kedua setelah M Haris Syarifuddin dari SMA Negeri 1 Babat. Sementara Nurita Rohmanasari menempati peringkat keempat nilai terbaik UN SMK se-Jatim.
Pengumuman kelulusan di Gresik dilaksanakan melalui jasa pos, kurir. Setelah pukul 11.00 siswa bisa mengakses lewat internet dan SMS sender. Sabanta meraih nilai UN tertinggi program Bahasa se-Jatim tidaklah terlalu mengejutkan.
Anak pasangan Ahamad Zaiddun dan Nur Khotimah langganan peringkat pertama, atau paling tidak peringkat kedua. Gadis kelahiran 25 September 1994 ini ingin melanjutkan kuliah Sastra Inggris di Universitas Negeri Surabaya atau Universitas Negeri Malang. Ia mengaku, sehari-hari dia membantu ibunya memberikan les privat Bahasa Inggris di rumahnya. Ada enam siswa kelas V dan VI yang ikut les.
Dia juga hanya belajar di rumah dua jam sehari sepulang sekolah. Sabanta menerima informasi sebagai peraih nilai terbaik program Bahasa se-Jatim dari guru kelasnya, Wiwik Purwanti, Minggu (15/5/2011) sekitar pukul 07.30. Saat itu dia sedang mencuci baju. Sabanta pun terharu.
Sementara itu, peserta ujian di Gresik ada sembilan siswa tidak lulus, yakni tujuh siswa dari SMA dan dua dari SMK. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik Wanda Meitini Hariej mengatakan, siswa yang tidak lulus semakin berkurang pada tahun lalu, yaitu 32 siswa.
"Bedanya, dulu ada ujian ulang, saat ini tidak. Yang tidak lulus bisa mengikuti ujian Paket C pada Oktober mendatang, atau ikut UN tahun berikutnya," kata Wanda.
Dre@ming Post______
sumber : kompas