Surabaya - Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menciptakan papan ajaib untuk masyarakat demi meningkatkan pemanfaatan energi panas bumi. Papan sederhana yang tersusun layaknya mini map ini digambar lengkap dengan lokasi sumur hingga sumber panas bumi yang langsung atau tak langsung dimanfaatkan.
Tri Martha, salah satu mahasiswa ITS ini memetakan sumur, generator serta lengkap dengan penggunaan alat separator untuk memisahkan uap dengan air. Mahasiswa jurusan Fisika ini ingin memperkenalkan energi panas bumi karena Indonesia memiliki cadangan energi panas bumi terbesar dunia sebesar 27.000 MWe dan hanya 3% yang dimanfaatkan sebagai PLTP (Pembangkit
Listrik Tenaga Panas Bumi).
Mereka pun mengaku permainan ini sebagai upaya untuk memasyarakatkan teknologi yang jelas-jelas tersedia di lingkungan tempat tinggalnya.
Sumber energi panas ini terkandung di dalam air panas, uap air dan batuan bersama mineral. Jika diolah, manfaat energi panas bumi ini pun dapat membantu masyarakat mengolah hasil pertanian, perkebunan hingga peternakan. Mulai dari pengeringan kopra, pengeringan ikan dan juga sterilisasi susu sapi sebelum dipasarkan.
"Sejauh ini, sumber energi panas ini masih dimanfaatkan sebagai pariwisata, padahal bisa dimanfaatkan untuk yg lain," kata Tri Martha saat berbincang dengan detiksurabaya.com, Minggu (5/6/2011).
Papan yang diberi nama Pabum Adventure ini cukup memberikan pencerahan kepada masyarakat. Bahwa pada dasarnya, panas bumi itu ramah lingkungan. Dan di Jawa Timur, sedikitnya ada 11 lokasi sumber panas bumi.
Di Desa Ngebel Ponorogo yang mengandung 120 MWe panas bumi Kecamatan Blawan-Ijen Banyuwangi, Gunung Pndan Madiun, Gunung Arjuno-Welirang, Desa Tirtosari Sumenep, Kecamatan Tiris Probolinggo, Gunung Argopuro Probolinggo, Kawasan Cangar Malang, Kecamatan Melati dan Kecamatan Rejosari di Pacitan yang berpotensi sumber panas bumi sebesar 25 MWe.
"Kalau masyarakat melek teknologi, para putra daerah bisa ikut partisipasi dalam pembangunan PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi). Tak hanya jadi penonton saja," terangnya.
Tri Martha, salah satu mahasiswa ITS ini memetakan sumur, generator serta lengkap dengan penggunaan alat separator untuk memisahkan uap dengan air. Mahasiswa jurusan Fisika ini ingin memperkenalkan energi panas bumi karena Indonesia memiliki cadangan energi panas bumi terbesar dunia sebesar 27.000 MWe dan hanya 3% yang dimanfaatkan sebagai PLTP (Pembangkit
Listrik Tenaga Panas Bumi).
Mereka pun mengaku permainan ini sebagai upaya untuk memasyarakatkan teknologi yang jelas-jelas tersedia di lingkungan tempat tinggalnya.
Sumber energi panas ini terkandung di dalam air panas, uap air dan batuan bersama mineral. Jika diolah, manfaat energi panas bumi ini pun dapat membantu masyarakat mengolah hasil pertanian, perkebunan hingga peternakan. Mulai dari pengeringan kopra, pengeringan ikan dan juga sterilisasi susu sapi sebelum dipasarkan.
"Sejauh ini, sumber energi panas ini masih dimanfaatkan sebagai pariwisata, padahal bisa dimanfaatkan untuk yg lain," kata Tri Martha saat berbincang dengan detiksurabaya.com, Minggu (5/6/2011).
Papan yang diberi nama Pabum Adventure ini cukup memberikan pencerahan kepada masyarakat. Bahwa pada dasarnya, panas bumi itu ramah lingkungan. Dan di Jawa Timur, sedikitnya ada 11 lokasi sumber panas bumi.
Di Desa Ngebel Ponorogo yang mengandung 120 MWe panas bumi Kecamatan Blawan-Ijen Banyuwangi, Gunung Pndan Madiun, Gunung Arjuno-Welirang, Desa Tirtosari Sumenep, Kecamatan Tiris Probolinggo, Gunung Argopuro Probolinggo, Kawasan Cangar Malang, Kecamatan Melati dan Kecamatan Rejosari di Pacitan yang berpotensi sumber panas bumi sebesar 25 MWe.
"Kalau masyarakat melek teknologi, para putra daerah bisa ikut partisipasi dalam pembangunan PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi). Tak hanya jadi penonton saja," terangnya.
sumber : detik